#BlogArchive1 .widget-content{ height:200px; width:auto; overflow:auto; }

Thursday, February 28, 2013

Seseorang Di Persimpangan?


“Gue gak mau terus-terusan kayak gini, gue capek, gue lelah, kenapa gak ada seorang pun yang mau ngerti perasaan gue!”. Ujar Rendy dalam batinnya

Hujan deras terlihat sedang mengguyur Kota Pahlawan yang semula trasa amat panas.Mungkin ini anugrah Tuhan, Tuhan memang adil, selalu memberika ujian kepada umat-nya namun dengan batasan kemampuan umat itu sendiri.Setelah Panasnya menyengat kulit, sekarang menurunkan Hujan yang terasa amat dingin.Terlihat dari kejauhan sosok cowok berlari luntang-lantung tanpa tujuan, mata-nya pun terlihat lebam, seolah habis berkelahi hebat dengan preman-preman.

“Ini itu gak adil, gak adil buat gue! Gue benci semuanya, gue benci!!!!!!!”.Ujar cowok dengan mata lebam itu sembari berteriak dan terjatuh lemas di pinggiran jalan.Orang-orang yang berada di sekitarnya pun mulai bergerumbul, seolah ada kejadian tragis.
“Mas mas kenapa mas? Mas gapapa? Ini hujan mas, sebaiknya mas berteduh di halte itu”. Begitulah ujar beberapa orang yang baik dan perduli terhadap Rendy.Namun, Rendy hanya terdiam dan terpaku tanpa menjawab ajakan-ajakan orang yang memperdulikan-nya.
“Kenapa di luar sini banyak orang yang peduli sama gue, tapi di rumah?Mama, papa? Semua gak ada yang peduli sama gue!!”. Rendy beranjak dari tempat dimana ia terjatuh lemas, dan melanjutkan jalan-nya, meskipun terlihat jelas disitu Rendy berjalan sempoyongan.Orang-orang yang bergerumbul tadi hanya terdiam dan iba terhadap Rendy.

Entah apa yang dilakukan Rendy tadi, ia berlari dan terus berlari, seolah menghindar dari seseorang. Meskipun tadi hujan sempat turun sepaket dengan petir-nya yang menyala, Rendy terus berjalan linglung tanpa arah. Hingga langkah kaki-nya mengantarkan ia kembali dimana ia dan orangtua-nya singgah. Rumah Rendy pun Nampak sepi, tak ada suara gaduh dari depan gerbang. Hingga ketika Rendy masih berdiri di ambang pintu, ia mendengar sesuatu yang tak asing lagi bagi-nya. Iya, suara piring pecah dan beberapa tamparan serta cacian dari sosok lelaki.

“Ini pasti kelakuan papa!!!”. Batin Rendy, kemudian nyelonong masuk tanpa mengucap salam, meskipun ia mengucap, tapi tak kan ada yang membalas salam-nya, karna ia tau, rumma-nya begitu sepi seperti rumah tak berpenghuni.
“Papa cukup! Stop pa!!! udah berapa kali Rendy liat papa KDRT mama? Ha udah berapa kali? Kasian mama pa, sebenarnya papa punya hati nurani gak sih? Keterlaluan! Pergi sana sama selingkuhan papa, kita gak butuh sosok papa yang gak bertanggung jawab ngerti!!!!!”.Kemarahan Rendy benar-benar berada di ambang puncak, suhu tubuhnya yang terlihat kedinginan dan menggigil, wajahnya yang terlihat amat merah, serta sorotan tajam matanya untuk papa-nya itu benar memperlihatkankalau Rendy tidak main-main dengan ucapan-nya itu.
“Ini kan! Ini kan anak didikan kamu ma! Sudah berani menentang papa-nya sendiri! Kalian semua itu orang yang gak bisa di untung!”.Ujar papa Rendy dengan wajah geram-nya serta tatapan matanya yang sinis memandang Rendy. Sedangkan mama Rendy hanya menangis melihat dua sosok yang ia sayang bertengkar hebat. “Nak, Rendy, kamu ga boleh gitu, mama gapapa kok, Cuma tamparan kan udah biasa buat mama, kamu kenapa nak? Kamu tadi hujan-hujanan ya?Ya ampun nak, sekarang kamu mandi ya, mama bakalan buatin makanan kesukaan kamu ya”. Ujar sang mama sembari memperlihatkan senyuman tegar-nya, meskipun Rendy tahu sebenarnya hati mama-nya benar-benar teriris dan sakit melihat tingkah sang papa. Rendy yang kecewa berusaha untuk tidak menangis dan berlari menuju kamar.

Handphone sederhana milik Rendy bergetar, pertanda ada sms masuk. Rendy memang anak orang berada, tapi Hp-nya yang canggih-canggih itu sering di jadikan sebagai barang amukan sang papa, Rendy pun sering bolak-balik gonta-ganti hp, maka dari itu ia memutuskan untuk memakai hp yang biasa-biasa saja.

“Aku tau kamu gak ada maksud buat nyakitin aku ren, mungkin di sisi lain aku yang terlalu berharap sama kamu, aku mulai sadar ren, cewek ga sempurna kaya aku itu ga pantes buat kamu. Kamu harus tetep ceria ya! Kamu harus tetep jadi diri kamu yang sederhana, lucu, konyol, energic, ceria, dan yang pasti ramah. Aku akan tetap mencintai kamu ren, meskipun aku tau, cinta aku ke kamu gak akan pernah terbalas:’)”.

“Tuhaaaan, apa salah Rendy?Apa salah rendy? Di satu sisi rendy gak mau kecewain mama, di satu sisi juga rendy gak mau bikin cewek yang rendy suka sakit hati, apa yang harus rendy lakuin Tuhan, kasih jalan keluarnya!”.Ujar Rendy setelah membaca sms yang entah dari siapa pengirimnya, yang pasti hanya Rendy yang tahu siapa pengirim sms itu.

Di malam yang penuh kesunyian itu, Rendy terlihat melamun di pinggir jendela-nya, entah apa yang sedang ia fikirkan saat itu, yang pasti dengan melamun itu Rendy lupa akan segalanya, bahkan hembusan angin yang menusuk hingga ke tulang rusuk pun tak ia hiraukan. Dia tetap berdiri sembari melihat indah-nya bulan.

“Ma, kenapa sih mama gak ijinin aku sama dia ma? Dia itu anaknya baik!”.Ujar Rendy sembari mengoleskan sarapan pagi-nya itu dengan slai coklat favorit-nya.
“Karna kalian berdua itu berbeda!”. Ujar sang mama dengan suara terdengar meninggi.
“Ma, asalkan mama tau ya. Perbedaan itu Indah ma! Perbedaan itu bikin kita berdua saling mengisi kekurangan satu sama lain ma, dan kita nyaman, apa yang salah sih ma?!”. Ujar Rendy.
“Karena mama gak mau nasib anak mama, sama dengan nasib mama sekarang Ren! Mengertilah!”. Ujar sang mama dengan nada tersendak seperti menangis.
“Oh Rendy tau, karena Mama Islam, dan Papa Khatolik, dan sekarang mama papa mau cerai hanya karena perbedaan! Itukan ma alasan sebenarnya, kenapa mama gak ijinin aku sama dia!”. Mama Rendy terlihat shock dan masih terdiam tanpa menjawab ucapan sang anak.
“Kok mama diam? Bener kan ma itu alasan-nya. Oke kalau itu mau mama, Rendy gak akanada hubungan apapun lagi sama dia!”.Ujar Rendy sembari meninggalkan meja makan, sedangkan mama-nya masih tetap duduk terpaku.

“Ren, woi!!!Kok lo ngelamun sih?Ciee ngelamunin siapa lo? Woii gua di bawah!”.Ujar seorang gadis imut yang menyapa Rendy dari bawah jendela kamar Rendy.Sontak Rendy terkejut dan terbangun dari lamunan-nya.
“Ah elo! Ngangetin deh! Ngapain lo malem-malem ada disitu? Ketaun kan! Lo suka ngintipin gue ya!”.Ujar Rendy dengan lelucon-nya yang konyol.
“Enak aja lo!Ih gue ngintipin lo Ren? Ogah banget! Bisa-bisa yague langsung sakit jantung tau gak! Hahaha! Terjun lo kalo emang lo gentle!”.Ujar gadis itu dari bawah.
“Ngawuur!Bentar gue turun, tungguin yak”.Gadis itu hanya tersenyum lalu duduk di bangku putih yang berada di halaman belakang rumah Rendy.

Nama gadis imut itu Shasha, namanya emang cewek banget, tapi kelakuan-nya menyimpang dari kata cewek.Shasha itu sahabat deket-nya Rendy, mereka sudah berteman sejak mereka duduk di bangku SD, makanya mereka selalu terlihat akrab dan lucu dengan banyolan khas mereka masing-masing.Rendy selalu terlihat bahagia dan happy kalau ada di samping Shasha, begitu pula dengan Shasha. Terkadang merek menghabiskan waktu berdua hanya untuk bermain game atau tanding basket. Mama Shasha pun juga sudah akrab dengan mama Rendy, maklum satu temen arisan cyiin!.

“Mama senang melihat kamu sama Shasha nak, kamu selalu tertawa dan terlihat tidak mempunyai masalah, maafkan mama nak”. Ujar mama Rendy dari balik jendela, ketika melihat Rendy dan Shasha bercanda gurau di halaman belakang.

#Morning
“Gue dateng kesini untuk….”.belum selesai Rendy berbicara, cewek itu memotong ucapan Rendy.
“Aku udah tau kok ren tujuan kamu kesini, pasti kamu juga bilang kalau mama kamu ga setuju sama hubungan kita kan, I know that ren, okey aku berusaha buat tegar kok ren”. Ujar cewek itu sembari memalingkan tubuhnya dari hadapan Rendy.
“Tapi, jujur Cel, Gue bener-bener ga ada niat buat nyakitin lo, atau ngebuat lo jadi korban PHP, enggak cel, gue….!”.
“Udahlah Ren, selamanya perbedaan kita itu gak akan pernah bersatu. Dan aku sama kamu itu gak akan pernah bisa menyatu menjadi kita!”.Ujar cewek itu dengan sorotan matanya yang membendung begitu banyak tetesan air mata.Ia berbalik dan pergi meninggalkan Rendy begitu saja.Sedangkan Rendy hanya terdiam kecewa.

#Rendy P.O.V
Entahlah apa yang harus gue lakuin sekarang. Gue Cuma bisa jadi sosok cowok yang berdiri diam di persimpangan jalan!Seolah gue gak bisa ngelakuin hal apapun.Tapi, itu semua emang fakta.Posisi gue sekarang seolah berada di persimpangan. Dua jalan yang akan gue tempuh pun gak akan nyelesein semua masalah ini. Kalau gue harus maju dan melawan lampu merah, selain gue yang bakalan di tilang sama polisi, gue juga bakalan bikin mama kecewa, Karna dari awal mama ga pernah setuju. Tapi, kalau gue harus mundur dan ninggalin dia gitu aja, itu bakalan bikin dia sakit hati, dari kecil gue paling gak tega ngeliat cewek nangis.Dan ini?Gue bikin seorang cewek nangis.  Maka dari itu, sampai sekarang gue gak tau apa yang harus gue lakuin. Gue bakalan tetap bertahan di persimpangan jalan ini, meskipun hujan, badai, dan angintopan pun bakalan menyambut. Maaf……….

No comments:

Post a Comment